Seni Budaya 4 (Kaster - Wayang Kulit Gagrak Banyumasan)

P.  KASTER

Kaster adalah musik tradisional dengan alat musik berupa siter, gong bumbung dan kendhang kotak sabun (terbuat dart kotak kayu sebagai resonator dengan sumber bunyi berupa tali !caret yang diikatkan di kedua sisi kotak). Dalam pertunjukannya disajikan gendhing-gendhing gaya Surakarta Yogyakarta dan gaya Banyumas. Kaster masih berkembang di kecamatan Purwojati.
 
Q. UJUNGAN

Ritual tradisional minta hujan dengan cara adu manusia. Ujungan merupakan adu manusia dengan properti berupa sebatang rotan. Pelaku ujungan adalah laki-laki dewasa yang memiliki kekuatan untuk menahan benturan pukulan lawan. Sebelum beradu pukul, pemain ujungan menari-nari dengan iringan tepuk dan sorak-sorai penonton. Ritual ini hanya dilaksanakan pada saat terjadi kemarau panjang. Biasanya ujungan dilaksanakan pada akhir mangsa kapat (pranata mangsa Jawa) atau sekitar bulan September. Dalam tradisi masyarakat Banyumas, ujungan dilakukan dalam hitungan ganjil, misalnya I kali, 3 kali, 5 kali atau 7 kali.

Apabila sekali dilaksanakan ujungan belum turun hujan, maka dilaksanakan 3 kali. Jika dilaksanakan 3 kali belum turun hujan maka dilaksanakan sebanyak 5 kali. Demikian seterusnya hingga turun hujan. Hinggasaat ini ujungan masih berkembang di kecamatan Somagede.
 
R.  WAYANG KULIT GAGRAG BANYUMASAN

Wayang kulit gagrag Banyumasan adalah jenis pertunjukkan wayang kulit yang bernafas Banyumas. Lakon-lakon yang disajikan dalam pementasan tidak berbeda dengan wayang kulit purwo, yaitu bersumber dari kitab mahabarata dan Ramayana. Spesifikasi wayang kulit gagrag Banyumasan adalah terletak pada tehnik pembawaannya yang sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya masyarakat setempat yang memiliki pola kehidupan pola tradisional agraris. Spesifikasi tersebut dapat dilihat pada berbagai sisi seperti sulukan, tokoh-tokoh tertentu yang merupakan lokal genius lokal Banyumasan, sanggit cerita, iringan dan lain-lain. Wayang kulit gagrag Banyumasan memiliki dua versi yang berbeda, yaitu gagrag kidul gunung dan gaggrag lor gunung. Wayang kulit gagrag lor gunung adalah wayang kulit gagrag Banyumasan yang berkembang di sebelah selatan pegunungan kendeng. Adapun gagrag lorgunung adalah wayang kulit gagrag Banyumasan yang berkembang di sebelah Utara pegunungan kendeng. Wayang kulit gagrag Banyumasan masih tumbuh subur di seluruh wilayah kabupaten Banyumas.
 
Sumber : http://www.banyumaskab.go.id/berita/index.php?idm=&jns=1&idkb=6&id_beritaawal=1538&id_berita=1541, tanggal 10 April 2012
 
Download : 23 Januari 2012

Comments :

0 komentar to “Seni Budaya 4 (Kaster - Wayang Kulit Gagrak Banyumasan)”

Posting Komentar

 

Blog Banyumas

  • Silsilah Cilacap - *KI AGENG SUTA CANDRA* Disalin oleh : 1. Harjo Suwito ( cucu Arsadikara / Penatus Jeruklegi ) 2. Sumadi Arief Hartoyo (Buyut Arsadikara / Penatus Jerukle...
    1 tahun yang lalu
  • Polling BBC: Indonesia paling pro-Jepang di Dunia - Hubungan Indonesia-Jepang memang telah terjalin sejak waktu yang cukup lama. Seperti halnya relasi dengan negara lain, hubungan Indonesia-Jepang pun mengal...
    10 tahun yang lalu
  • Bersyukurlah atas segala nikmat - ‘ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN’, Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjala...
    13 tahun yang lalu